Bani Hasyim Gelar Tradisi Megengan untuk Sambut Ramadan
- Bani Hasyim Malang
- February 20, 2025
- 7:40 am

Yayasan Bani Hasyim Malang – Malang, 20 Februari 2025. SD Islam Bani Hasyim kembali menggelar kegiatan budaya bertajuk “Bani Hasyim Megengan” dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. Acara yang berlangsung pada Kamis (20/2) ini merupakan bagian dari implementasi kurikulum Bani Hasyim, khususnya dalam program Budaya yang rutin dilaksanakan dua kali dalam satu semester.
Kegiatan ini bertujuan menanamkan kecintaan generasi penerus bangsa terhadap kekayaan budaya Indonesia, sekaligus memberikan pemahaman bahwa budaya harus tetap sejalan dengan syariat Islam. Kali ini, tradisi Megengan diangkat sebagai tema utama, dengan menghadirkan berbagai tradisi dari berbagai daerah yang biasa dilakukan dalam menyambut Ramadan.
Giat ini semakin istimewa dengan kehadiran narasumber, Bapak Abdul Rozaq, M.Pd., seorang budayawan yang juga dosen di Universitas Merdeka Malang. Dalam sesi pemaparannya, beliau menjelaskan makna Megengan dalam perspektif budaya dan Islam, sehingga para santri dapat memahami tradisi ini secara lebih mendalam.
Selain sesi pemaparan, acara juga dimeriahkan dengan lomba menghias tumpeng yang diikuti oleh perwakilan wali santri dari setiap kelas. Sebanyak 19 kelompok dari 19 rombongan belajar (rombel) turut serta dalam lomba ini. Di akhir acara, tumpeng yang telah dihias dinikmati bersama oleh para santri dan wali santri di kelas masing-masing, menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Secara keseluruhan, kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan meriah. Antusiasme tinggi terlihat dari para santri dan wali santri yang berpartisipasi aktif dalam setiap rangkaian acara.
Kepala Sekolah SD Islam Bani Hasyim menyampaikan bahwa pembelajaran yang bermakna harus memberikan kesan yang kuat bagi anak-anak. “Agar pemahaman dan kecintaan terhadap budaya tumbuh, santri tidak hanya cukup mengetahui materinya, tetapi juga harus mengalami dengan suka cita,” ujarnya.
Dengan suksesnya Bani Hasyim Megengan tahun ini, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan sebagai upaya melestarikan budaya yang selaras dengan nilai-nilai Islam.